Minggu, 11 Desember 2016

cerita seorang cowok remaja yang jatuh cinta pada cewek yang ternyata hamil

Di suatu hari, seorang anak yang nakal diterima di sekolah menengah kejuruan kesehatan. Anak ini sebenarnya hanyalah seorang anak biasa. Dari keluarga yang biasa. Hanya saja ayahnya berusaha untuk membelikan anak ini sebuah motor laki yang membuat anak ini terlihat keren. Sang ayah bercerita bahwa beliau tidak ingin anaknya seperti dirinya yang dulu. Anak ini pun tersenyum senang mendengar perkataan ayahnya.

Lalu dimulailah hari pertama anak ini ke sekolah. Saat itu masa orientasi siswa. Banyak perempuan yang memperlihatkan ketertarikan mereka kepada anak ini hingga suatu hari 2 diantaranya menyatakan bahwa mereka suka. Anak nakal ini pun berfikir "kenapa aku tidak memacari salah satu dari mereka saja?". Akhirnya si anak pun berpacaran dengan salah satu yang tercantik. Semuanya berjalan selayaknya remaja berpacaran hanya saja anak ini masih belum berani untuk menyikapi pacarnya lebih jauh, karena si pacar selalu mengeluh ginjalnya sakit. Sampai suatu hari saat jam pelajaran bahasa inggris, anak ini mendapat pesan dari pacarnya untuk menemuinya di kamar mandi sekolah. Anak ini pun mengiyakan. Lalu, sesampainya di tempat pertemuan itu  anak ini melihat si pacar menangis di bahu teman perempuannya. Lalu si pacar menghampiri anak ini dan memeluk dengan erat sambil mengatakan "jangan tinggalkan aku ya" anak ini bingung. Lalu si pacar menyampaikan bahwa dalam waktu dekat ia akan berhenti sekolah karena masalah ginjalnya. Si anak hanya bisa mengangguk sambil menenangkan si pacar. Anak ini bingung karena baru pertama kalinya dia mendapati situasi seperti itu. Anak itu terus menenangkan pacarnya sampai saat bel berbunyi, si pacar melepaskan peluknya dan memandang anak ini. Si pacar tersenyum dengan wajah manisnya seolah menyemangati anak ini untuk tidak ikut bersedih. Lalu si pacar kembali ke kelasnya. Anak ini hanya termenung tidak mengerti dengan perasaannya. Si anak bingung perasaan yang ada pada dirinya saat ini rasa sayang atau hanya simpati karena kasihan?

Sampai suatu hari ada keributan di depan sekolah. Segerombolan orang sedang menunggu di depan sekolah. Lalu tiba-tiba temannya menitipkan tas kepada anak ini sambil berkata "titip ya, soalnya ada laptopnya". Dia adalah teman anak ini bermain futsal, kakak kelas anak ini, setahun lebih tua darinya. Lalu temannya menghampiri gerombolan itu. Anak ini pun hanya melihat dari kejauhan, sampai pada saat anak ini melihat kerah baju temannya ditarik lalu didorong. Anak ini pun marah dan menghampiri gerombolan itu dengan beberapa sahabatnya. Anak ini mmnghampiri temannya yang was-was lalu berbelok ke salah seorang gerombolan tersebut dan mengatakan kalau anak ini yang akan menghadapi. Anak ini pun berdebat sampai hampir terjadi adu pukul. Tiba-tiba dia melihat si pacar menghampiri orang yang terlihat memimpin gerombolan itu dan mengatakan dengan keras "jangan! Dia pacarku jangan cari masalah sama dia!". Anak ini bingung bagaimana pacarnya bisa kenal dengan orang itu. Tapi anak ini tidak peduli lagi lalu menghampiri temannya. Dan temannya mengatakan "terimakasih, kalau kamu tidak kesini pasti sudah kacau"

Setelah itu, keesokan harinya di kantin sekolah. Teman yang kemarin si anak tolong menghampirinya dan bercerita bahwa pacar anak ini adalah mantan pacarnya, dan dia mengatakan pacar anak ini sebenarnya sedang hamil dan dia bermasalah dengan gerombolan itu juga karena pemimpin gerombolan itu adalah bapak dari bayi pacar anak ini. Anak ini pun dengan wajah kesal mengatakan bahwa pacarnya hanya sakit ginjal, dan orang pemimpin gerombolan itu adalah kakaknya. Temannya hanya terdiam lalu menepuk pundak si anak sambil mennyampaikan bahwa dia sudah mengingatkan. Lalu temannya pun pergi. Anak ini masih percaya dengan keyakinannya bahwa si pacar sedang sakit ginjal. Lalu tibalah saat malam minggu, untuk pertama kalinya anak ini mengajak pacarnya untuk jalan-jalan. anak ini pun bertemu di depan gang rumah si pacar di kota. si pacar meminta untuk jalan kaki saja, dan mengatakan pada si anak untuk memarkirkan motornya di depan rumah si pacar. anak ini pun tersenyum dalam hatinya berkata "perempuan ini bahkan tidak memandang motor yang biasa memikat perempuan matre" (n: Cewek matre, sering diasosiasikan sebagai seseorang yang selalu memandang segalanya dari sudut pandang materi). Lalu mereka pun berjalan menyusuri kota dan si pacar bercerita macam-macam hal membuat anak ini semakin menyukai pacarnya yang cerewet, hingga saat anak ini merangkul pundak pacarnya saat menyebrang jalan, setelah sampai di sebrang si pacar meminta anak ini untuk tetap merangkulnya . Tapi anak ini menolak si anak mengatakan tidak ingin pacarnya terlihat seperti perempuan yang tidak baik karena merangkulnya di muka umum. si pacar sejenak berhenti lalu menggenggam tangan si anak sambil berkata "begini saja boleh kan?". si anak pun tersenyum dan mengangguk lalu menyampaikan akan membelikan si pacar sebuah kalung, si pacar lalu tersenyum dan mereka berjalan ke arah mall tapi si pacar lalu berhenti dan mengajak si anak untuk menyebrang lagi menuju ke toko pinggiran yang menjual kalung lalu memilih kalung yang disukainya. anak ini pun semakin yakin bahwa pacarnya ini adalah perempuan baik-baik.

Malam itu pun berlalu. Semakin hari di sekolahnya semakin banyak teman si anak yang mengatakan padanya tentang pacarnya bukanlah perempuan baik-baik. Namun anak ini tetap yakin bahwa pacarnya dalah perempuan yang baik. hingga pada suatu sore, saat si anak sedang berkumpul dengan sahabatnya di rumah sahabatnya  ia menerima pesan yang berisi tentang keburukan pacarnya yang ternyata dari salah satu orang yang dulu menyatakan suka padanya. anak ini hanya setengah marah lalu menghela nafas, melihat itu sahabatnya menanyakan apa yang terjadi dan sahabatnya mengatakan untuk memarahi saja perempuan yang menghina pacar si anak, tapi si anak mengatakan hanya akan membalas pesannya. lalu sahabatnya mengambil handphone si anak dan menyarankan biar si sahabat saja yang menelfon perempuan itu, si anak pun hanya mengatakan "terserah saja". sahabatnya pun menelfon perempuan yang mengirim pesan itu dan memarahinya, si anak yang mendengar cara sahabatnya marah merasa sedikit tidak enak tapi si anak tidak bisa menyela sahabatnya. Malam pun tiba sahabatnya menyarankan untuk menghampiri pacar si anak malam itu tanpa sepengetahuan si pacar, lalu si anak mengiyakan dan berangkat ke kota dengan sahabatnya. saat tiba di rumah pacarnya si anak pun mengirim pesan dan mengatakan ia ada di depan gang rumahnya, namun si pacar mengatakan dia sedang di rumah sakit. si anak pun hendak pulang namun sahabatnya mengatakan untuk bertanya pada tetangga sekitar. si anak pun menanyakan pada seorang ibu yang terlihat sedang menggendong anak di depan rumahnya, si ibu mengatakan bahwa perempuan yang ia cari sedang di toko baju sebelah. anak ini pun bingung lalu tiba-tiba si pacar muncul dari belakang, tepat dari arah toko baju yang dimaksut oleh ibu tadi. si anak bingung melihat pacarnya yang mengenakan daster ( n: Daster adalah model baju potongan longgar, biasanya panjang selutut dengan lengan pendek atau panjang, kebanyakan hampir dibuat dari bahan katun dan linen, daster biasa dikenakan oleh perempuan hamil). Melihat si anak yang tertegun, pacarnya segera mempersilahkan si anak dan sahabatnya untuk masuk ke dalam rumahnya lalu di suguhi semangkuk mie pangsit. anak ini lalu makan sambil mendengar penjelasan si pacar bahwa dia memakai daster karena masalah ginjalnya.
Lalu tiba-tiba datanglah seseorang yang tidak asing, dia adalah orang yang memimpin gerombolan waktu itu. dan si pacar sangat akrab dengan orang itu, keakraban mereka tidak seperti orangtua kepada anaknya, mereka berbincang soay bayi yang ada dalam kandungan si pacar. Anak ini hanya melihat pacarnya yang menunduk saja, lalu segera setelah menyelesaikan makannya anak ini pun pamit pulang. pacarnya menghentikannya di gang sambil menatap padanya, anak ini hanya diam lalu mengatakan "nanti ku kabari setelah sampai rumah". si pacar hanya tersenyum lalu menggenggam tangan si anak dan menciumnya lalu menatapnya dengan pandangan sayu dan sedih, si anak hanya terdiam lalu berangkat pulang. sesampainya di rumah, anak ini hanya bisa menulisakan pesan kepada si pacar untuk mengakhiri hubungannya, si pacar masih membalas dengan pesan sayangnya dan mengatakan bahwa dia benar-benar sayang pada anak ini. tapi anak ini meluruskan lagi bahwa itu tidak mungkin terjadi, dan berakhirlah hubungan mereka
Sad Ending Right 😊

Tidak ada komentar:

Posting Komentar